Minggu, 01 Mei 2011

Kadisdik Jabar Suka �Buka-bukaan�

Senin, 27 Desember 2010
Kadisdik Jabar Suka �Buka-bukaan�



BANDUNG (27/12) -- �Saya suka buka-bukaan, semuanya terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Hal itu tentu lebih baik, mengingat saat ini adalah era keterbukaan, dan publik berhak tahu apa yang kita kerjakan, namun tentu saja tetap harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada�
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Prof.Dr.H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, CPA., mengungkapkan hal tersebut, saat membuka Pelatihan Jurnalistik, Hukum Pers dan Etika, di Aula Ki Hadjar Dewantara, Lt. IV Gedung Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Senin (27/12).
Menurut Kadisdik, melalui pelatihan jurnalistik tersebut, diharapkan masing-masing bidang dapat secara aktif berkontribusi membuat berita di lingkungan kerjanya untuk disebarluaskan melalui media online yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat, yaitu www.disdik.jabarprov.go.id
Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 50 orang karyawan dan karyawati di lingkungan Disdik Prov. Jabar tersebut, akan berlangsung selama dua hari, dengan bimbingan dari narasumber yang berkompeten, yakni H. Naungan Harahap, SH.,MH., Ketua Dewan Kehormatan Daerah PWI Jawa Barat, Dr.H. Wakhudin, M.Pd., Wartawan Senior HU. Pikiran Rakyat, serta Dudi Sugandi, Wartawan Foto HU. Pikiran Rakyat.
H. Naungan Harahap, SH.,MH., yang memberikan pemaparan tentang kemerdekaan pers, mengatakan bahwa kemerdekaan pers tidaklah bersifat absolut melainkan bergantung pada kebijakan yang diterapkan di masing-masing negara. Bahkan menurutnya, Amerika Serikat yang notabene merupakan kampiun demokrasi dan menerapkan kebebasan pers sebagai garda terdepan, ketika dokumen rahasianya dipublikasikan di situs www.wikileaks.org,  dengan serta merta menangkap pemilik situs tersebut. Hal itu menggambarkan bahwa undang-undang kebebasan informasi public, sama sekali belum menjamin pers dapat benar-benar menikmati kebebasannya.
Sementara itu, Dr. H. Wakhudin, M.Pd. mengurai tentang bagaimana teknik penulisan berita yang baik dan benar. Menurutnya, sebuah berita harus memenuhi unsur 5W+1H, yakni what, who, where, when, why, dan How. Selain itu, khusus untuk penulis pemula, Wakhudin menyarankan agar memiliki keberanian untuk memulai membuat tulisan.
�Kalau kita ingin bisa berenang, sampai kapan pun kita tidak akan bisa berenang, kalau tidak pernah mau mencoba untuk nyebur ke dalam air.� Cetusnya.
Dalam penulisan, lanjutnya, dikenal istilah �green light teori� yaitu menulis dan menulis apa pun yang ada di dalam pikiran, tanpa memikirkan atau terhalang dengan hal lain.
�Kalau mau nulis tentang �Saritem� tulis saja secara gamblang, jangan takut kena semprot istri di rumah,� tegas Wakhudin.
Selain itu, Wakhudin menjelaskan pula tentang jenis-jenis tulisan, yang meliputi hard news yaitu tulisan yang ditulis dengan to the poin atau langsung ke sasaran, peature, yaitu tulisan yang dibumbui pendapat si penulis, berita online, serta opini, yang murni analisis.

Dibuat Oleh: Lis Hyndrawati. Diberdayakan oleh Blogger.

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Walgreens Printable Coupons