Minggu, 01 Mei 2011

Pendidikan Sejarah Untuk Pembentukan Kepribadian Bangsa Dalam Konteks Multicultural

Jum'at, 29 Januari 2010
Pendidikan Sejarah Untuk Pembentukan Kepribadian Bangsa Dalam Konteks Multicultural


Makna  pendidikan secara sederhana dapat di artikan  sebagai usaha manusia untuk membina jati dirinya,  membina jati dirinya itu harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaanya.  sekalipun dalam keadaan sederhana peradaban manusia dan masyarakat.di dalamnya mengandung terjadinya proses pendidikan dari pengalaman-pengalaman dalam proses pendidikan, akan tumbuh perkembangan dan perubahan hidup serta kehidupan baik secara personal maupun sosial.
Dengan hal itu, kehidupan manusia memiliki dua dimensi yaitu dimensi personal dan dimensi social.
Dimensi kehidupan social antara lain kehidupan  masyarakat, berbangsa dan bernegara kehidupan bermasyarakat terbentuk secara alami  yang bersendikan factor lingkungan (factor geografid dan alam serta social) kehidupan berbangsa dan bernegara dibentuk oleh factor sejarah (factor internal dan ekternal) suatu bangsa yang pernah dijajah lebih disebabkan factor eksternal seperti bangsa dan negara republik  Indonesia .
Keutuhan suatu bangsa dan negara terletak pada kekuatan dan kelemahan integrasi nasioanal  apabila integrasi nasioanal lemah  maka bangsa dan negara itu cepat atau lambat akan mengalami keruntuhan, seperti yang dialami zaman kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Pajajaran dan Mataram atau bahkan negara kesatua republik indonesia, akan bernasib sama seperti zaman sebelumnya. Dalam hal ini pendidikan sejarah amat penting bagi generasi sekarang khususnya, para peserta didik  dari tingkat dasar hingga menengah bahkan tingkat perguruan tinggi sekalipun pendidikan sejarah mutlak harus diberikan pada tingkat persekolahan.
Dengan pendidikan sejarah diharapkan generasi sekarang,  khususnya pesertya didik mampu memahami dan mengenal dirinya sendiri dengan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang terdauhlu (generasi terdahulu).
Mereka diharapkan memahami masa lampaunya,  masa kekinianya, dan mampu meneropong kemasa yang akan datang dengan modal pemahaman terhadap masa lampau dan masa kini untuk berpijak pada masa depan yang cerah.
Sehubungan dengan hal itu,  perannan guru sejarah sangat penting,  guru sejarah merupakan kunci utama dalam membina peserta didik sebagai generasi penerus bangsa negara. Dalam hal ini,  seorang guru sejarah harus memiliki kompetensi, bukan saja mengenai materi pembelajaran sejarah tetapi kemampuan wawasan kependidikan harus dimiliki pula materi sejarah sudah saatnya menggunakan pendekatan multikultural dengan nuansa-nuansa peristiwa sejarah local yang memiliki konteks nasional bukan sejarah daerah centris.

( Jafung  Disdik prov jabar.)


Sumber  : Japung Disdik Jabar
Penulis  : Humas Disdik Jabar






Dibuat Oleh: Lis Hyndrawati. Diberdayakan oleh Blogger.

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Walgreens Printable Coupons